Pages

Powered by Blogger.

Pages - Menu

19
Apr
0
Tuesday, April 19, 2011

Selasa Pagi Dari Jalanan

Tulisan singkat berikut ditulis pada tanggal 11 Agustus 2009 melalui telepon genggam Samsung yang sederhana namun nyaman yang dua bulan kemudian hilang. Di-post di 'notes' Facebook tanpa lupa men-tag teman-teman terdekat. Dua tahun lalu, keakraban sebuah pertemanan masih suka diukur melalui urutan tags dan komentar-komentar seperti "ih kok gue bukan pertama?" atau "asik! i'm back on top!" sangat amat biasa. Baru dua tahun lalu saja sudah banyak yang berubah ya. Hihi. Alhamdulilah noraknya berkurang.

PATAS AC 135 pukul 08.00.

Pria-pria tanpa barang bawaan di bis kota selalu membuat saya khawatir penuh curiga. Khususnya di jam sibuk seperti ini, ketika penduduk ibukota seharusnya dalam kepanikan serentak hendak tiba di tempat tujuan masing-masing tanpa embel-embel terlambat.

Pria ini mengenakan hoodie dan jeans, santai. Saya paranoid. Adakah pisau lipat dibalik jaketnya yang sedikit kebesaran?

Raut wajahnya tegas dan siap. Tanpa tujuan tapi sigap. Saya paranoid. Apakah dia si tukang hipnotis yang terkenal itu?

Tak mungkin seorang mahasiswa yang hendak pergi ke kampus. Seharusnya ada tas selempang atau ransel tersangkut di pundaknya.

Seorang karyawan juga tak mungkin. Pakaiannya terlalu santai.

Tukang bangunan, mungkin? Saya rasa tidak. Terlalu rapih dan bersih.

Ah, siapapun dia, kemanapun tujuannya, saya hanya ingin tiba di kantor dengan selamat. Tanpa kehilangan handphone untuk kelima kalinya.

FYI,
Tol TB Simatupang padat merayap.
Saya kebelet pipis.
Si pengamen lagi-lagi lupa stem gitar,
dan ya, this is just another Tuesday morning in Jakarta. No bombs.

0 Comments: